Baca Juga
Andre juga mengkritik pernyataan Hendrar selaku kader PDIP yang membanggakan infrastruktur era Jokowi dengan cara berhutang. "Walikota dan kader PDIP ini konyol. Rakyat tidak boleh masuk jalan tol, sementara tol dibangun dengan utang," sesalnya. Andre lantas menantang keberanian PDIP dan Jokowi untuk membayar utangnya sendiri, tanpa menggunakan uang rakyat. "Berani tidak utang tol itu dibayar tidak melibatkan rakyat? PDIP dan Jokowi bayar sendiri, jangan libatkan rakyat! Rakyat yang menanggung utang ini," tantang Andre. Dengan peristiwa ini, Andre berharap Bawaslu maupun seluruh perangkat penegak hukum menindaklanjuti pernyataan Hendrar Prihadi tersebut. "Karena ini menyesatkan dan provokatif. Kami minta penegak hukum tegas terhadap yang semacam ini. Sekali lagi, ini sangat bahaya untuk iklim demokrasi di Indonesia. Fanatik buta," tegasnya. Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat untuk tidak menggunakan jalan tol jika tidak mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019. Hal itu disampaikan Hadi saat menghadiri silaturahmi Jokowi dengan paguyuban pengusaha Jawa Tengah di Semarang Town Square, Semarang, Sabtu (2/2). Ia menegaskan bahwa keberadaan jalan tol sebagai sarana memudahkan transportasi ini disebabkan karena kerja keras Jokowi selama empat tahun terakhir. Menurut dia, masyarakat yang tidak mendukung Jokowi tidak boleh memakai tol yang telah dibangun pemerintah. "Disampaikan ke saudaranya di luar sana. Kalau tidak mau dukung Jokowi, jangan pakai jalan tol," kata Hendrar.